Kumpulan Nasehat Imam Syafi’i untuk Kita Semua


Mencari ilmu itu lebih utama dari pada salat sunah

Siapa saja yang menginginkan akhirat, maka hendaknya ia membekali diri dengan keikhlasan dalam mencari ilmu.


Orang yang paling zalim pada dirinya (sendiri) adalah orang yang rendah hati pada orang yang tidak menghormatinya, juga orang yang mencintai orang yang tidak memberikan manfaat apa-apa padanya, serta orang yang menerima pujian dari orang yang tidak dikenalinya.

Tidak ada sesuatu yang lebih indah disandang oleh seorang ulama melebihi kemiskinan dan sifat qanaah serta sikap rela memiliki dua hal itu.

Siapa saja yang ingin mendapatkan keputusan yang baik, maka hendaknya ia berbaik sangka pada orang lain.

Siapa saja yang mencari ilmu dengan bersenang-senag (tidak berkesusahan), maka ia tidak akan berhasil. Siapa saja yang mencari ilmu itu dengan kesusahan dan berkhidmat pada para ulama, maka ia akan sukses.

Belajarlah sebelum kamu menjadi seorang pemimpin. Karena pada saat kamu menjadi pemimpin, kamu akan sulit sekali untuk belajar.

Telitilah sedetail-detailnya berbagai permasalahan dalam suatu ilmu pengetahuan agar berbagai permasalahan yang rumit dalam ilmu itu tidak tersia-siakan.

Wibawa seorang ulama terletak pada kemurahan hatinya. Sedang hiasan suatu ilmu terelak pada kewaraan dan kesabaran.

Bukanlah dikatakan sebagai suatu pengetahuan sesuatu yang dihafalkan. Sedang yang disebut pengetahuan adalah sesutau yang bermanfaat.

Kemiskinan para ulama adalah atas pilihan sendiri, sedangkan kemiskinan orang yang bodoh adalah karena terpaksa.

Umumnya orang melalaikan ayat berikut, “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasehati  supaya menaati kebenaran dan nasihat menasehati supaya menetapi kesabaran”.

Siapa saja yang tidak merasa mulai dengan ketakwaan, maka ketahuilah bahwa ia sudah tidak memiliki kemualiaan lagi.

Aku sama sekali tidak terkejut denngan kemiskinan.

Siapa saja yang menyaksikan kelemahan terdapat pada dirinya, maka ketahuilah bahwa dia telah memperoleh keistiqomahan bersama Allah.

Siapa saja yang dikalahkan keinginannya yang kuat pada dunia, maka ia akan menjadi budak orang yang memiliki dunia itu.

Siapa saja yang ingin Allah membukakan cahaya hatinya, maka hendaknya ia berkhalwat, sedikit makan, tidak bergaul dengan orang-orang bodoh, serta benci orang-orang berilmu yang telah mengkomersilkan ilmunya.

Hanya orang-orang yang ikhlas yang mengetahui sifat pamer.

Politik manusia lebih keras dari pada politik hewan

Orang yang berakal adalah orang yang mengetahui semua hal yang tidak terpuji.

Kalau saja aku tahu air dingin itu dapat mengurangi muru’ah (wibawa)-ku, tentu aku tidak mau meminumnya.

Orang yang memiliki muru’ah pasti selalu bersungguh-sungguh dalam mengerjakan semua aktivitasnya.

Selama 40 tahun aku bergaul dengan teman-temanku yang telah menikah di mana aku selalu menanyakan pada mereka tentang kondisi pernikahan mereka, tapi selama kurun waktu itu aku tidak menemukan satu pun di antara mereka yang mengatakan, “Aku hanya mendapati kenikmatan”.

Tidaklah dikatakan temanmu, orang yang kau harus menjilatnya untuk menjadi temannya.

Di antara tanda orang yang benar dalam persahabatannya dengan temannya adalah ia mau menerima semua segala kekurangan temannya, menutupi aibnya, dan memanfaatkan kesalahannya.

Di antara tanda teman yang baik adalah teman yang menganggap teman kita yang lain sebagai temannya.

Siapa pun yang berbuat baik kepadamu, maka sungguh ia telah mengikatmu. Sebaliknya, siapa saja yang berbuat tidak baik padamu, maka sungguh ia telah melepasnya.

Orang yang memberi nasihat pada temannya dengan sembunyi-sembunyi, maka ia memang benar-benar menasehatinya dan ingin temannya itu menjadi baik. Sebaliknya, orang yang memberi nasihat kawannya di depan umum, maka sungguh ia telah mencela dan menggores noda di muka temannya itu.

Orang yang mengangkat dirinya melebihi kadaranya, maka Allah akan mengembalikan di ke posisinya yang sebenarnya.

Orang yang mempertontonkan kebatilan yang dilakukannya, maka sungguh ia telah membuka aibnya.

Menerima apa adanya (qana’ah) dapat menimbulkan rasa ketenangan hati.


Orang yang paling tinggi derajatnya adalah orang yang yang tidak merasa tinggi derajatnya. Sedang orang yang paling banyak keistimewaannya adalah orang yang tidak merasa memiliki keistimewaan.


Orang yang dapat menyembunyikan rahasianya, maka ia akan dapat menguasai semua urusannya.


Orang yang tidak tertawa saat melakukan kesalahan, maka kebenaran akan menamcam dalam hatinya.


Memperbanyak dunia itu menyulitkan diri. Sedang serba kesulitan dunia itu memudahkan.


Terlalu terbuka dalam pergaulan akan menarik teman-teman yang buruk. Terlalu membatasi diri dalam pergaulan juga akan dapat menarik permusuhan. Karenanya, hendaklah anda menjadi seorang yang seimbang antara terbuka dan membatasi diri.


Imam Syafi berkata “Setiap kali aku memuliakan orang melebihi kapasitanya, maka kapasitasku akan berkurang sesuai kadar kelebihan aku memuliakannya.”


Berkawan dengan orang yang tidak taku aib, maka akan menjadi hina pada Hari Kiamat kelak. Sedang orang yang bergaul dengan orang yang kikir, maka ia akan diasosiasikan sebagai orang yang kikir juga.


Orang yang mendengar dengan telinga telinganya, maka ia akan menjadi seorang pencerita. Sedang orang yang mendengarkan dengan hatinya, maka ia akan menjadi seorang yang punya pemahaman baik . Orang yang menasehati dengan perilakunya, maka ia dalah orang yang benar-benar menunjukkan ke jalan yang baik.


Di antara sesuatu yang hina adalah menghadiri suatu majelis ilmu dengan tanpa membawa buku, mandi tanpa handuk, melewati kolam tanpa membawa gayung, juga seorang laki-laki yang merendahkan dirinya di hadapan seorang wanita untuk mendapatkan harta wanita itu.


Tidak masalah seorang yang pandai ditemani oleh orang yang bodoh yang selalu mencaci makinya.


Siapapun yang melayani, maka ia akan dilayani.


Saya mengharapkan pada setiap muslim untuk memperbanyak sholawat pada Rasulullah.


Andai saja aku melihat seorang tukang bidah bisa berjalan di udara, aku tetap tidak mau menerimanya.


Sifat dermawan itu dappat menutupi aib-aib dunia dan akhirat selama itu belum tersentuh oleh kebidahan


Barang siapa ayang berambisi mengejar jabatan, maka jabatan itu akan lari darinya.


Menyebut umur bukanlah satu sikap yang tepat. Karena bila ternyata ia masih kecil, maka orang-orang akan meremehkannya. Sedang bila ternyata ia telah tua, maka orang-orang akan menganggapnya tua.


Orang yang mencuci bajunya, maka kesedihannya berkurang. Orang yang selalu wangi aromanya, maka akan bertambah akalnya.


Sumber nasehat imam syafii : Kitab al-Thabaqat al-Kubra (Lawaqih al-Anwar fi Thabaqat al-Akhyar) karya 'Abdul Wahhab al-Sya'rani.