Assalamu’alaikum pembaca muslimcirebon.com. Semoga
ketika membaca postingan ini kita semua dalam kondisi sehat ruhani dan jasmani.
Jika dalam kondisi yang kurang baik, semoga Allah mengabulkan doa, dan kembali
menjadikan kita sehat ruhani dan jasmani.
Langsung pada inti posingan ini, kami ucapkan selamat
membaca. Semoga bermanfaat
Malaikat sebagai makhluk ciptaan Allah, Tuhan Yang Maha
Esa, senantiasa menjalankan tugas dengan baik, sebagaiaman dalam ayat:
“…tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
(QS at-Tahrim: 6)
Mereka ini senior bagi manusia yang bertugas dengan
tingkat kegalan yang nyaris tidak ada, kecuali kisah Harut–Marut. Di antara 10
malaikat yang wajib diketahui oleh umat Islam adalah Malaikat Izrail. Dia
adalah malaikat dengan tugas mengambil paksa nyawa; tidak diundur-undur dan
tidak dimaju-majukan. Semuaanya sesuai dengan masa dan tempat tertentu, dan
hanya kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa kita semua kembali.
Tentang Malaikat Izrail dalam kitab Hikaya Shufiyah
diceritakan, suatu kali Malaikat Izrail ‘alaihissalam ditanya:
“Apakau engkau juga pernah tertawa?”
“Ya, aku pernah tertawa sekali, dan menangis sekali.
Pertama, aku tertawa kepada laki-laki yang telah melakukan tawar-menawar harga
sepatu yang tidak akan rusak sampai masa lima tahun, sementara aku mengambl
nyawanya saat dia sedang melakukan transaksi. Hehehe,” tawa Malaikat.
Kedua, aku bersedih ketika saat itu ada perempuan yang
memiliki dua anak yatim yang masih imut-imutnya. Perempuan itu menyeberangkan
sungai anaknya satu-satu. Anak pertama sudah perempuan itu turunkan di tepi
sungai, sementara saat hendak mengambil yang anak keduannya, kuasa Allah,
tiba-tiba air menyeret menenggelamkan ibu dua anak yatim tersebut dan
meninggal. Kejadian tersebut membuatku terharu, karena ada dua anak kecil yatim
dan terpisahkan oleh keadaan, sementara ibunya telah meninggalkan mereka.
Hingga akhirnya, Allah SWT menampakkan kepada suatu masa
depan bagi mereka berdua, bahwa anak pertama akan menjadi Raja Penjuru Timur,
dan satunya akan jadi Raja penjuru Barat. Dan Allah, Maha Suci, Dialah Dzat
pengelola segala sesuatu, tiada Tuhan selain-Nya.”
Hikayat ini menyiratkan pesan, antara lain, tentang
terbatasnya waktu manusia dalam menikmati harta dunia. Manusia mungkin punya
keinginan dan angan-angan panjang tentang masa depan kenikmatan. Tapi mesti
dicatat bahwa Allah punya takdir sendiri terkait batas umur manusia di alam
fana ini.
Kematian bisa terjadi kapan saja, baik pada momen suka
maupun duka. Pada saat-saat “wajar” ataupun tak terduga dan tidak diharapkan
sama sekali. Takdir ini pun tak bisa segera dihakimi mutlak sebagai keburukan.
Karena di belakangnya ada takdir lain yang tidak diketahui hamba-Nya.
Sumber: nu.or.id
Selesai untuk postingan ini. Terima kasih sudah
membacanya. Semoga Allah SWT memberikan anugerah yang besar pada kita
semua.